Manfaat dan Khasiat Buah Ciplukan Bagi Kesehatan dan Budidayanya
Ciplukan atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Physialis
Angulata adalah jenis tanamn liar yang akan sangat umum kita jumpai
terutama di daerah persawahan. Tanaman tersebut biasanya akan tumbuh sangat
subur setelah para petani memanen tanamannya.
Kini naman
tanaman yang satu ini semakin dikenal berkat khasiat dan manfaat yang ada di
ciplukan ini. Munculnya berbagai manfaat ciplukan itu akibat adanya beberapa
kandungan yang terdapat di dalam ciplukan seperti vitamin C, asam palmitat,
alkaloid, chlorogenic acid, polifenol dan lain sebagainya yang terbukti ampuh
untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Secara garis besar tanaman ciplukan
ini memiliki peran sebagai tanaman yang memiliki fungsi antibakteri, anti
aflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan batuk,
antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi.
Berikut beberapa khasiat dan manfaat
dari ciplukan bagi kesehatan serta cara pengobatannya :
- Mengobati Influenza
Tanaman 9-15 gram direbus, minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon
dipotong 5 cm, rebus didalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum.
- Mengobati Sakit Tenggorokan
Tanaman 9-15 gram direbus, diminum.
- Mengobati Batuk Rejan (Pertusis)
Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.
- Mengobati Bronchitis
Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.
- Mengobati Gondongan (Parotitis)
Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.
- Mengobati Pembengkakan Buah Pelir (Orchitis)
Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.
- Mengobati Bisul
Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan
sekelilingnya, lalu dibalut. diganti 2X sehari.
- Mengobati Borok
Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih
secukupnya untuk menurap borok. Diganti 2X sehari.
- Mengobati Kencing Manis (Diabetes Mellitus)
Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring dan minum.
- Mengobati Sakit Paru-Paru
Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 3-5 gelas air mendidih, saring,
minum airnya 3X sehari 1 cangkir.
- Mengobati Ayan
Buah ciplukan 8-10 butir dimakan setiap hari.
Berikut ini akan kita ulas
sedikit manfaat ciplukan jika dilihat dari bagian tumbuhannya.
- Manfaat
akar ciplukan
Untuk bagian akarnya, tanaman ciplukan ini memiliki beberapa khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti :
- Mengobati diabetes melitus - Manfaat
buah ciplukan
- Mengobati penyakit ayan atau epilepsi
- Mengobati penyakit paru-paru
- Mengobati sakit tenggorokan
- Mengobati sariawan dan gusi berdarah. Ini akibat adanya kandungan vitamin C yang begitu banyak yang terdapat pada buah ciplukan.
3. Manfaat daun
ciplukan
- Untuk melawan kanker. Menurut beberapa penelitian kesehatan steroid yang terdapat pada daun dan buah ciplukan telah terbukti mampu melawan dan membunuh sel-sel ganas kanker yang tumbuh secara ganas dalam tubuh. Dan dalam studi tersebut telah membuktikan bahwa ramuan buah ciplukan ternyata mampu mengecilkan ukuran tumor atau kanker tersebut.
- Mengobati bisul
- Mengobati borok
- Untuk melawan kanker. Menurut beberapa penelitian kesehatan steroid yang terdapat pada daun dan buah ciplukan telah terbukti mampu melawan dan membunuh sel-sel ganas kanker yang tumbuh secara ganas dalam tubuh. Dan dalam studi tersebut telah membuktikan bahwa ramuan buah ciplukan ternyata mampu mengecilkan ukuran tumor atau kanker tersebut.
- Mengobati bisul
- Mengobati borok
- Seluruh bagian tumbuhan
- Mengatasi tekanan darah tinggi
- Untuk mengatasi penyakit reumatik
- Mengobati masalah batuk rejan
- Mengobati bronchitis
- Mengobati penyakit gondongan
- Mengobati pembengkakan pada buah pelir untuk kaum laki-laki
- Mengobati influenza
Pada
dasarnya semua bagian tumbuhan ciplukan tersebut cara
pengolahannya hampir sama yaitu dengan merebusnya terlebih dahulu kemudian
tinggal meminumnya. Namun khusus untuk buahnya, kalian dapat merebusnya
terlebih dahulu atau dapat memakannya secara langsung. Yang perlu dicatat
adalah ketika anda membuat ramuan ciplukan ini jangan dibiarkan
hingga sehari semalam, karena jika anda mengkonsumsinya telah melawati satu
hari satu malam karena kandungan yang ada didalamnya sudah rusak.
Setelah mengetahui berbagai manfaat ciplukan untuk tubuh memang hendaknya mulai sekarang janganlah ragu lagi untuk sering-sering mengkonsumsi tanaman ciplukan ini. Terlebih lagi bagi yang hidup di pedesaan malah sebaiknya tanaman ini di budidayakan dan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif obat herbal.
Setelah mengetahui berbagai manfaat ciplukan untuk tubuh memang hendaknya mulai sekarang janganlah ragu lagi untuk sering-sering mengkonsumsi tanaman ciplukan ini. Terlebih lagi bagi yang hidup di pedesaan malah sebaiknya tanaman ini di budidayakan dan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif obat herbal.
BUDIDAYA TANAMAN CEPLUKAN
Keberhasilan budidaya ceplukan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain adalah persyaratan untuk tumbuh, penyiapan bibit,
penanaman dan perawatan.
A. Syarat Tumbuh
Tanaman ceplukan cocok hidup di tanah
yang subur, gembur, tidak tergenang air, dan memiliki pH mendekati netral.
Tanaman ceplukan mampu hidup pada tanah yang kurus, agak padat, dan kurang
terawat bersama tanaman liar yang lain. Kondisi lapisan
olah tanah bagian atas sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman ceplukan.
Tanaman ceplukan banyak ditemukan pada musim hujan. Oleh karena itu, tanaman
ceplukan cocok dibudidayakan di daerah yang agak basah dan di tempat yang
terbuka. Ceplukan dapat hidup di dataran rendah hingga dataran dengan
ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
B. Penyiapan Bibit
Hingga saat ini, ceplukan belum pernah
dibudidayakan untuk tujuan komersial. Untuk memenuhi tujuan pembudidayaan,
bibit tanaman ceplukan dapat disiapkan melalui cara generatif dan cara
vegetatif.
1. Bibit Hasil Perbanyakan Generatif
Pembudidayaan tanaman ceplukan yang
dilakukan dengan memanfaatkan bibit hasil perbanyakan generatif, memerlukan
tahap-tahap kegiatan sebagai berikut.
a. Penyiapan Benih
Benih disiapkan dari buah ceplukan
yang tua dan matang dari tanaman ceplukan yang berumur lebih dari 2,5 bulan.
Buah yang telah tua dan matang, bila dipijit dengan jari akan mengeluarkan
daging buah yang lunak beserta bijinya. Biji ini digunakan sebagai benih yang
siap disemai.
b. Penyiapan Media Semai
Penyemaian dilakukan untuk
mengecambahkan biji-biji ceplukan sehingga tumbuh menjadi tanaman mini yang
telah siap untuk dipindahkan ke lapangan. Tanah yang akan digunakan sebagai
media persemaian harus berfisik halus dan gembur serta memiliki unsur hara yang
cukup. Kondisi tanah tersebut memberikan kemudahan bagi biji untuk berkecambah
dan mengeluarkan akar yang mampu dengan mudah menembus partikel-partikel tanah.
Apabila kebutuhan bibit hanya sedikit, cukup digunakan tempat persemaian berupa
bak semai, namun bila perlu bibit dalam jumlah banyak, maka perlu disiapkan
persemaian dalam bentuk bedengan.
c. Penyemaian Benih
Pemeliharaan benih ceplukan pada bak
semai relatif lebih mudah dilakukan dibanding pemeliharaan benih pada bedengan.
Penyemaian biji di bedengan perlu ditutup dengan sungkup plastik untuk menekan
penguapan air dari media semai, menghindari terpaan panas atau air hujan, serta
mencegah serangan hama dan penyakit.
d. Bibit Hasil Persemaian Benih
Perkecambahan biji akan terjadi
beberapa bulan setelah penyemaian dilakukan. Setelah biji berkecambah ceplukan
akan menjadi tanaman mini. Lamanya waktu dormansi biji ceplukan dipengaruhi
oleh kulit biji yang keras dan media penyemaian. Bibit yang berumur 1-1,5 bulan
telah siap untuk ditanam di lahan. Tanaman yang diperoleh dari perbanyakan
generatif memiliki ciri-ciri akar berwarna putih, berbatang lunak, serta
berdaun kecil dan besar dengan jumlah kurang dari 10 lembar.
Perawatan yang perlu dilakukan pada
tanaman persemaian meliputi penyiraman, penyiangan
gulma, dan pengendalian hama penyakit.
2. Bibit Hasil Perbanyakan Vegetatif
Bibt ceplukan juga dapat diperoleh
dari perbanyakan vegetatif, yang dilakukan dengan cara berikut.
a. Cara Perundukan
Perundukan merupakan cara perbanyakan
tanaman ceplukan yang dilakukan dengan melengkungkan cabang tanaman ceplukan
yang beradi di bawah, kemudian menimbunnya dengan tanah. Batang ceplukan akan
menjadi tanaman lengkap dalam jangka waktu +1 bulan. Tanaman baru tersebut juga
telah melakukan aktivitas fisiologis.
b. Bibit Hasil Perundukan
Perbanyakan bibit dengan cara
perundukan dapat dilakukan padaPhysalis minima L.. Tanaman ceplukan hasil
perundukan harus dipisah dari tanaman induknya. Jika tidak dipisah dengan
induknya, maka tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang serta tidak
dapat dipergunakan sebagai bibit dan ditanam di tempat lain.
Bibit hasil perbanyakan vegetatif
tersebut memiliki akar serabut, berbatang dari cabang yang dirundukkan, dan
memiliki daun yang sebagian telah gugur. Hasil perbanyakan vegetatif jumlahnya
relatif terbatas.
c. Penanaman
Penanaman ceplukan dapat dilakukan di
dalam pot maupun di lahan tanam.
1.
Penanaman Ceplukan di dalam Pot
Penanaman ceplukan dapat dilakukan di
dalam pot melalui tahap-tahap berikut.
Pot yang ideal digunakan pada tanaman
ceplukan adalah pot yang memiliki sifat porous, dan memiliki sirkulasi udara
yang baik. Tetapi, jika digunakan pot yang bersifat lebih kedap dan tidak
porous maka diperlukan upaya perawatan tanaman yang lebih intensif.
Sebelum penanaman dilakukan, pada
dasar pot sebaiknya diberi pecahan genteng, bata, atau sabut kelapa/aren.
Perlakuan ini bertujuan untuk mempertahankan agar udara dapat leluasa keluar
masuk dan kelebihan air siraman dapat merembes melalui lubang yang terdapat di
dasar pot. Kemudian tanah gembur yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan
pupuk NPK, dimasukkan ke dalam pot hingga ± 5 cm di bawah permukaan pot. Hal ini
bertujuan agar air siraman tidak mengalir keluar pot bersama tanah. Karena Physalis minima L. dapat tumbuh lebih besar dibanding Physalis angulata L. dan mampu hidup menahun, maka
memerlukan media tanam dan unsur hara yang lebih banyak.
Bibit ceplukan yang tumbuh di
persemaian memiliki akar relatif sedikit, batang masih lunak, dan jumlah daun ± 8
lembar. Bibit ini memiliki kelemahan yaitu akar dan batangnya mudah rusak, dan
setelah dicabut daunnya cepat layu. Oleh karena itu, bibit ceplukan tersebut
perlu dipindahkan hati-hati, dan setelah dicabut harus segera ditanam kembali.
Penanaman bibit ceplukan dilakukan
dengan membenamkan perakaran dan sebagian batangnya ke dalam tanah. Pangkal
batang sedikit ditekan agar akar melekat erat dengan tanah di dalam pot.
Pangkal batang tanaman tersebut kemudian ditutup dengan sedikit tanah, agar
tanaman dapat berdiri dengan baik. Pot kemudian diberi peneduh, atau
dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Selanjutnya
bibit hasil perundukan yang telah ditanam, perlu ditanam dengan baik.
Perawatan tanaman ceplukan yang ditanam
di pot meliputi cara-cara sebagai berikut.
1)Penyiraman tanaman dianjurkan dilakukan pada sore hari, dengan volume
air siraman yang cukup.
2)Pemupukan tanaman awal dilakukan dengan kompos yang dicampurkan dengan
tanah media. Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk Nitrogen yang dilarutkan
dalam air penyiraman.
3)Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan bersamaan dengan
perawatan tanaman yang lainnya. Pengendalian hama secara mekanis dilakukan
dengan mematikan hama dan memusnahkan kelompok telur dari hama tanaman
tersebut, serta memusnahkan tanaman yang terserang penyakit.
2. Penanaman Ceplukan di Lahan
Hingga saat ini, belum ditemukan usaha
budidaya tanaman ceplukan dengan tujuan komersial. Meskipun sebenarnya, tanaman
ceplukan berpotensi besar untuk dikembangkan dengan tujuan komersial. Karena
menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tanaman ceplukan termasuk
jenis tanaman yang dianjurkan ditaman pada TOGA.
a. Penyiapan Lahan
Pengolahan tanah bertujuan untuk
memperbaiki fisik tanah dan kehidupan biologi di dalam tanah. Tanah olah yang
berfisik remah, menjamin kecukupan oksigen, mampu mengikat air di antara
partikel-partikel tanah, menguntungkan bagi aktivitas mikroorganisme tanah,
membantu proses pelapukan bahan organis menjadi hara yang bermanfaat bagi
tanaman, dan dapat mematahkan siklus hidup gulma. Proses pengolahan tanah perlu
disertai pemberian kompos, yang bertujuan untuk menambah hara dalam tanah.
b. Penanaman
Penanaman ceplukan paling baik
dilakukan pada awal musim hujan. Dikarenakan pada awal musim tersebut,
kelembapan tanah cukup ideal bagi pertumbuhan perakaran tanaman, dan curah
hujan mampu menjamin kecukupan air bagi tanaman muda.Pada dasarnya, teknik penanaman
ceplukan di lahan tanam adalah sama dengan penanaman ceplukan di dalam pot.
Jarak tanam diatur berdasarkan pola tata tanam, luas lahan, dan kebutuhan bibit
per luas lahan.
Pada TOGA, ceplukan dianjurkan untuk
ditanam secara tumpang sari. Jarak tanam bagi Physalis
angulata L. yang
dibudidayakan secara monokultur adalah 40 cm × 50 cm. Namun, apabila budidaya tanaman
ditujukan untuk memperoleh brangkas tanaman, maka jarak tanam dapat diatur
lebih rapat.Physalis angulata L.,
dapat ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran/obat-obatan yang banyak ditanam
di bedengan. Adapun Physalis
minima L., dianjurkan untuk
ditanam di tepi pagar atau di bagian pinggir petakan, karena hidup menahun dan
dapat tumbuh menjadi besar.
c. Perawatan
Perawatan tanaman ceplukan di lahan
tanam sama dengan perawatan tanaman ceplukan di pot. Penyuluhan tanaman harus
segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati. Penyiraman tanaman
ceplukan tidak perlu berlebihan, mengingat kebutuhannya terhadap air tidak beda
jauh dengan palawija, yaitu relatif sedikit. Memperhatikan sifat dan fisik
tanaman ceplukan, maka pemupukan dapat dilakukan sebanyak dari dosis pupuk yang digunakan
pada tanaman tomat.
Perkiraan Dosis Pemupukan Ceplukan, Atas Dasar Rekomendasi Pupuk Tanaman
Tomat.
Jenis
Pupuk
|
Kebutuhan
Pupuk (kg/ha)
|
|
Tomat
|
Ceplukan
|
|
Urea
|
100-200
|
25-50
|
ZA
|
0-100
|
0-25
|
SP-36
|
100
|
25
|
KC1
|
0-100
|
0-25
|
Prinsip pemberian pupuk buatan pada tanaman ceplukan adalah sebagai berikut.
1) Seluruh dosis pupuk Fosfor dan Kalium, diberikan pada lubang-lubang
pertanaman, sedalam penanaman bibit.
2) Pupuk susulan I, berupa dosis
dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 14 hari setelah tanam. Pupuk ditaburkan
pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari
lubang tanam.
3) Pupuk susulan II, berupa dosis
dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 35 hari setelah tanam. Pupuk ditaburkan
pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari
lubang tanam.
4) Apabila budidaya ceplukan ditujukan untuk dipungut brangkasnya, maka
dosis pupuk Nitrogen dapat ditingkatkan, sedangkan dosis pupuk Fosfat dan
Kalium dikurangi.
5) Penggunaan pupuk pada tanaman ceplukan yang ditanam dengan sistem tumpang
sari, disesuaikan dengan dosis pupuk yang digunakan bagi tanaman utamanya.
d. Tambahan
Persamaan dan Perbedaan Ciri-ciri Buah Ceplukan Muda Physalis Angulata L., dengan Physalis minima L.
Bagian
Tanaman
|
Physalis
angulata L.
|
Physalis
minima L.
|
Kelopak
pelindung buah
|
Berukuran maksimal,
kecil
|
Berukuran
maksimal, lebih besar
|
Buah
|
Berukuran
maksimal dan agak lunak, kecil
|
Berukuran
maksimal dan agak lunak, besar
|
Pangkal buah
|
Terdapat warna
hijau melingkar menyerupai cincin
|
Tidak terdapat
warna hijau melingkar yang menyerupai cincin
|
Kulit buah
|
Berwarna
kuning kehijauan
|
Berwarna
kuning kecokelatan
|
Biji buah
|
Berukuran
kecil, gemuk berwarna cokelat
|
Berukuran
sedikit lebih besar, gemuk, berwarna cokelat muda
|
Daging buah
|
Berwarna putih
kotor dan berair, manis, beraroma
|
Berwarna kekuningan,
berasa manis agak asam, dan beraroma harum
|
Umur simpan
buah
|
Relatif lebih
tahan
|
Kurang tahan
|
Persamaan dan Perbedaan Ciri-ciri Buah Ceplukan Tua Physalis Angulata L., dengan Physalis minima L.
Bagian
Tanaman
|
Physalis
angulata L.
|
Physalis
minima L.
|
Kelopak
pelindung buah
|
Berukuran
maksimal, berwarna cokelat kering, kecil
|
Berukuran
maksimal, berwarna cokelat kering, dasar
|
Buah
|
Berukuran
maksimal dan lunak, kecil
|
Berukuran
maksimal dan lunak, besar
|
Pangkal buah
|
Berwarna
cokelat muda
|
Berwarna
cokelat muda
|
Kulit buah
|
Berwarna
cokelat muda
|
Berwarna
cokelat tua dan agak tebal
|
Biji buah
|
Berwarna
cokelat
|
Berwarna
cokelat muda
|
Daging buah
|
Berwarna
cokelat kekuningan, berupa cairan kental, dan beraroma harum spesifik
|
Berwarna
cokelat, berupa cairan kental, dan beraroma harum spesifik
|
Umur simpan
buah
|
Relatif lebih
tahan
|
Kurang tahan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar